Oleh: Dzikri Nirwana*
Masjid adalah tempat yang paling baik di muka bumi. Masjid adalah rumah Allah swt., tempat yang sangat mulia dan sangat utama untuk kegiatan ibadah umat Islam seperti sholat, berdzikir, bersholawat, dan majlis ta’lim. Karena itulah, Allah swt, begitu sangat mencintai masjid dan orang orang yang berjalan menuju masjid untuk beribadah. Dalam Q.S. al-Tawbah: 18 Allah swt. berfirman, yang artinya; “Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. Selain itu, dalam hadis disebutkan riwayat al-Tirmidzi dari Abu Sa’id al-Khudry, bahwa Rasulullah saw. bersabda, yang artinya, ”Apabila kamu melihat seseorang biasa pergi ke masjid maka saksikanlah ia benar-benar beriman, karena sesungguhnya Allah swt. berfirman; Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir”.
Baik ayat al-Qur’an maupun sabda Nabi Muhammad saw. tadi, memberikan pemahaman bahwa pergi ke masjid untuk beribadah merupakan bukti nyata keimanan seseorang. Belum dikatakan sempurna iman seseorang jika dia tidak pernah atau jarang sekali pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah. Dengan demikian, maka yang dimaksud dalam ayat ini dengan ‘memakmurkan masjid’ tidak hanya sekadar menyukseskan pendirian dan perbaikan fisik masjid, tetapi yang lebih mendasar adalah mengunjungi masjid untuk melakukan berbagai aktivitas ibadah demi kemakmuran masjid tersebut. Dalam syariat Islam seorang muslim misalnya, sangat dianjurkan untuk shalat berjamaah di masjid lima kali sehari, bahkan pahala shalat berjamaah di masjid memiliki keutamaan pahala berlipat-lipat sampai dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian di rumah. Ditambah lagi ‘bonus’ pahala melangkahkan kaki menuju masjid, beri’tikaf di dalamnya yang bernilai ibadah, Karena itu, wajar jika rutinitas mengunjungi masjid merupakan salah satu indikasi tingginya keimanan seseorang. Di era yang penuh dengan kecanggihan teknologi saat ini, sangat mudah untuk mendapatkan akses dalam memakmurkan masjid. Bahkan sebetulnya, tidak ada alasan lagi untuk sulit pergi ke masjid, mengingat banyaknya masjid yang dibangun oleh umat Islam untuk kemudahan beribadah.
Seperti apapun bentuknya, masjid harus dirawat dan ‘dihidupkan’ kegiatan ta’mirnya. Menggiatkan berbagai aktivitas keagamaan yang didasari semangat penghambaan kepada Allah swt., akamn menjadi sentra pemberdayaan dan pembinaan umat, yang pada akhirnya masjid tersebut akan memainkan fungsinya sebagai salah satu pilar kebangkitan umat. Maka memakmurkan masjid bagi kaum muslimin, tentunya tidak hanya di bulan Ramadhan dan Jum’at saja, namun mengusahakannya di setiap waktu, terutama sholat fardhu yang lima. Dengan begitu berarti kita juga melatih diri untuk sholat tepat waktu, dengan berjama’ah atau bersama saudara seagama, dan semakin mempererat ukhuwah islamiyah atau persaudaraan dengan sesama saudara muslim. Dalam shalat berjama’ah tidak akan ada lagi perbedaan pangkat dan jabatan, kaya ataupun miskin. Sudah sekarang saatnya umat Islam, baik anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua untuk memakmurkan masjid sebagai jalan menggapai surga dunia dan akhirat.
Masjid adalah tempat yang paling baik di muka bumi. Masjid adalah rumah Allah swt., tempat yang sangat mulia dan sangat utama untuk kegiatan ibadah umat Islam seperti sholat, berdzikir, bersholawat, dan majlis ta’lim. Karena itulah, Allah swt, begitu sangat mencintai masjid dan orang orang yang berjalan menuju masjid untuk beribadah. Dalam Q.S. al-Tawbah: 18 Allah swt. berfirman, yang artinya; “Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. Selain itu, dalam hadis disebutkan riwayat al-Tirmidzi dari Abu Sa’id al-Khudry, bahwa Rasulullah saw. bersabda, yang artinya, ”Apabila kamu melihat seseorang biasa pergi ke masjid maka saksikanlah ia benar-benar beriman, karena sesungguhnya Allah swt. berfirman; Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir”.
Baik ayat al-Qur’an maupun sabda Nabi Muhammad saw. tadi, memberikan pemahaman bahwa pergi ke masjid untuk beribadah merupakan bukti nyata keimanan seseorang. Belum dikatakan sempurna iman seseorang jika dia tidak pernah atau jarang sekali pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah. Dengan demikian, maka yang dimaksud dalam ayat ini dengan ‘memakmurkan masjid’ tidak hanya sekadar menyukseskan pendirian dan perbaikan fisik masjid, tetapi yang lebih mendasar adalah mengunjungi masjid untuk melakukan berbagai aktivitas ibadah demi kemakmuran masjid tersebut. Dalam syariat Islam seorang muslim misalnya, sangat dianjurkan untuk shalat berjamaah di masjid lima kali sehari, bahkan pahala shalat berjamaah di masjid memiliki keutamaan pahala berlipat-lipat sampai dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian di rumah. Ditambah lagi ‘bonus’ pahala melangkahkan kaki menuju masjid, beri’tikaf di dalamnya yang bernilai ibadah, Karena itu, wajar jika rutinitas mengunjungi masjid merupakan salah satu indikasi tingginya keimanan seseorang. Di era yang penuh dengan kecanggihan teknologi saat ini, sangat mudah untuk mendapatkan akses dalam memakmurkan masjid. Bahkan sebetulnya, tidak ada alasan lagi untuk sulit pergi ke masjid, mengingat banyaknya masjid yang dibangun oleh umat Islam untuk kemudahan beribadah.
Seperti apapun bentuknya, masjid harus dirawat dan ‘dihidupkan’ kegiatan ta’mirnya. Menggiatkan berbagai aktivitas keagamaan yang didasari semangat penghambaan kepada Allah swt., akamn menjadi sentra pemberdayaan dan pembinaan umat, yang pada akhirnya masjid tersebut akan memainkan fungsinya sebagai salah satu pilar kebangkitan umat. Maka memakmurkan masjid bagi kaum muslimin, tentunya tidak hanya di bulan Ramadhan dan Jum’at saja, namun mengusahakannya di setiap waktu, terutama sholat fardhu yang lima. Dengan begitu berarti kita juga melatih diri untuk sholat tepat waktu, dengan berjama’ah atau bersama saudara seagama, dan semakin mempererat ukhuwah islamiyah atau persaudaraan dengan sesama saudara muslim. Dalam shalat berjama’ah tidak akan ada lagi perbedaan pangkat dan jabatan, kaya ataupun miskin. Sudah sekarang saatnya umat Islam, baik anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua untuk memakmurkan masjid sebagai jalan menggapai surga dunia dan akhirat.
Sumber: https://www.uin-antasari.ac.id/memaknai-memakmurkan-mesjid/